Ada Apa Dengan Cinta ?

Oleh Pdt. Hencoh Edi Haryanto

Pendahuluan.

  • Kasih sayang atau cinta tak pernah habis dibicarakan, baik dalam forum resmi mau  pun yang tak resmi. Lagu-lagu  atau film akan begitu diminati jika temanya tentang cinta. Memang cinta ada di mana-mana. Ada di setiap kebaikan, baik yang kita berikan atau yang kita terima.
  • Walaupun sangat populer dibicarakan, namun jika untuk didefinisikan arti dari cinta, hampir selalu, seseorang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk berpikir. Mengingat begitu luas dan dalamnya makna cinta, maka  untuk tulisan ini akan lebih difokuskan pada cinta seorang wanita dan seorang pria.

Cinta itu apa sih?

  • Amsal 30:18-19 Salah satu yang mengherankan penulis Amsal adalah: jalannya seorang laki dengan seorang gadis.
  • Contoh: Sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Meski berjalan diterik matahari mereka bilang seperti berjalan di Java Mall yang ber-AC. Tak bertemu sehari dibilang seperti setahun rasanya.  Ketika bau dibilang wangi, masakan asin dirasakan sedap, wajah penuh jerawat dilihatnya mulus, gembrot dibilang langsing, berjam-jam ngapelin dikira baru beberapa menit.
  • Cinta adalah kekuatan yang sanggup meluruskan watak yang bengkok, kekuatan yang mengubah si kikir menjadi pemurah, si pengecut menjadi pemberani, kekuatan yang memberi daya untuk bertahan mengatasi kesulitan, rasa sakit, tantangan atau penderitaan hidup, serta kekuatan yang mampu memperlihatkan pengaruh-pengaruh yang nyata dari orang yang dicintainya, kekuatan yang menghadirkan kehidupan, keagungan, kemesraan, keindahan, keagungan dan kerinduan.
  • Cinta juga bisa bersifat paradoksal. Sepasang muda-mudi sedang berpacaran, orientasi pacarannya diarahkan kepada seperangkat kegiatan: nonton film, rekreasi, makan bersama, jalan-jalan, pokoknya ingin selalu berduaan. Ketika tiba waktunya ulangan atau ujian semester, maka jurus SKS (sistem kebut semalam) dikeluarkan. Hasilnya, nilai jeblok dan gagal kuliah. Di sini cinta sudah berubah menjadi biang kerok kegagalan belajar.
  • Lebih bahaya lagi kalau dalam pacaran orientasi cintanya diarahkan kepada pengenalan fisik/kemesraan. Padahal yang namanya pengenalan fisik tak pernah mengenal kata cukup. Hari ini berpegangan tangan, besok berangkulan, lain hari berpelukan dan akhirnya kebablasan. Hasilnya, indeks prestasi mahasiswa berupa kelahiran jabang bayi. Lalu lakon kehidupannya diganti dengan “PERNIKAHAN DINI”.
  • Sekarang cinta dituduh sebagai biang keladi keruntuhan moral. Ceritanya akan sama dengan kasus Ambon, Tobelo, Sampit, Sambas, dst. Cinta kepada sesama anggota suku, ras. Agama, menghasilkan lingkaran kekerasan dan pertumbahan darah.
  • Dalam perasaan ambigu kita bisa berkata, “Cinta, apaan tuh!” Karena di dalam cinta akan berhadap-hadapan dua realitas kontradiktif: antara kehidupan atau kematian, kedamaian atau peperangan, kekuatan atau kelemahan, perubahan atau perusakan dan seterusnya. Tergantung cinta apa yang kita gemakan dan tebarkan dalam hidup ini.

Konsep Cinta menurut Alkitab.

1. Bahasa Ibrani.

  • ABEB (200 X), yang menunjuk baik pada cinta Allah maupun manusia termasuk cinta kepada barang mati seperti makanan (Kej.27:4), hikmat (Ams.4:6), tidur (Ams.20:13).
  • DOD (40 X), sering diterjemahkan “kekasih” yang menunjuk pada arti sexual. Paling sering muncul dalam Kidung Agung (Contoh: 1:13,14,16; 2:3).
  • KHESED, yang berarti kasih karunia, belas kasihan, kesetiaan, dan kasih. Ini adalah gagasan cinta yang senantiasa berpegang pada perjanjian.
  • Cinta dalam PL, apakah yang insani atau yang ilahi merupakan ungkapan yang paling dalam dari kepribadian sekaligus hubungan pribadi paling akrab dan dekat. Sebuah kekuatan dari dalam yang mendorong untuk melakukan suatu tindakan yang mendatangkan kegembiraan (Amsal 20:13), membangkitkan hasrat (Kej.27:4), melakukan pengorbanan diri untuk orang yang dikasihi (Im. 19:18,34) dan ketaatan yang tulus (I Sam.20:17-42).

2. Bahasa Yunani.

  • EROS, yang digunakan untuk mengekspresikan cinta yang memiliki (possessive love) dan ketertarikan akan pesona fisik seseorang. Cinta jenis inilah yang menyebabkan seorang lakik-laki tertarik pada gadis cantik, memiliki lesung pipit, gigi gingsul, tinggi semampai, rambut anti ketombe, kulit putih, mata indah bola pingpong dan sebagainya. Dan seorang wanita terpesona pada pria karena ketampanan, kegagahan, tinggi atletis dan seterusnya. Normal! Cinta erotis akan menjadi persoalan dalam hidup bilamana pasangan hanya mengenal fisik/materi daripada totalitas hidup pasangannya! Kecenderungannya adalah: Pertama, menyebabkan kekosongan hidup yang pada gilirannya memberikan sumbangan besar pada ketidak-percayaan, konflik, kekacauan sampai putusnya hubungan. Kedua, keinginan untuk menguasai atau memiliki, sehingga pada dasarnya ketika seseorang mengatakan, “Aku mencintaimu” sebenarnya ia sedang berkata, “Cintailah aku”. Sifat egoisme (dengan motivasi yang tak kudus) ini akhirnya menghasilkan pemaksaan kehendak. Terciptalah relasi superior-inferior. Dalam dunia pacaran yang kalah akan mengalami: putus hubungan dengan nyamuk (putus pacar), menyerahkan kegadisan/keperjakaan, hamil, prestasi menurun, dan lain sebagainya. Pendek kata, cinta eros memiliki kerentanan dalam upaya pembangunan sebuah relasi yang kuat.
  • PHILEO, yaitu rasa sayang yang muncul dalam hubungannya dengan persahabatan. Itulah sebabnya dari kata ini muncul tuturan kata seperti philos (teman), philia (persahabatan). Ini adalah cinta yang dibangun karena kehangatan atau keakraban dan kebaikan. Cinta ini dibangun dari sebuah upaya kedua belah pihak untuk membuka diri serta kesediaan untuk saling menerima. Cinta ini juga dikuatkan dengan usaha masing-masing pihak untuk memberi-kan kebaikan (pengorbanan, nasehat, masukan, pengertian, dll) bagi relasi itu sendiri. Cinta inilah yang menjadikan relasi seseorang demikian akrab dan erat. Seseorang merasa kehadirannya diterima, diakui, dimengerti dan didengarkan dalam persahabatan. Persahabatan itu dapat menimbulkan dampak positif atau negatif tergantung karakter atau kedewasaan orang kepada siapa kita bersahabat Seseorang bisa mendapatkan dampak yang besar dari persahabatan (seperti Daud & Yonatan) jikalau sahabat kita memiliki kualitas hidup. Sebaliknya seseorang bisa memiliki moralitas yang jelek, jikalau sahabatnya hidup dalam pola dan gaya hidup yang jelek. Selain itu, persahabatan mudah putus kalau masing-masing pihak tak menjaga prasyarat yang dimungkinkan dalam persahabatan.
  • STORGE, yaitu perasaan kasih sayang yang muncul dalam keluarga. Cinta inilah yang membuat para ibu kelelahan sepanjang hari: bangun fajar mendoakan keluarga, menyiapkan makanan, mencuci pakaian, membersihkan rumah, menolong persiapan sekolah anak dan melayani suami. Cinta ini pula yang mendorong laki-laki selain membantu pekerjaan rumah, ia bekerja keras untuk kelangsungan hidup keluarganya. Pendek kata, cinta ini yang menyebabkan semua anggota keluarga memiliki kekuatan untuk menjalankan fungsinya masing-masing dalam keluarga, serta berkomitmen untuk menjaga keharmonisan dan kekokohan keluarga. Tetapi kasih ini pun memiliki hubungan sebab dan akibat.
  • AGAPAO (NOUN: AGAPE), secara mendasar berarti cinta yang memberikan diri (self giving love) bukan karena kebaikan atau jasa orang yang dicintai. Kasih yang paling tinggi dan mulia yang melihat suatu nilai yang tak terbatas pada obyek cintanya. Inilah cinta yang dimiliki Allah, karena cinta itu merupakan hakikat Allah sendiri (I Yoh.4:8,16). Allah yang adalah cinta itu membahaskan cintanya dalam inkarnasi dan kenosis (I Yoh.3:16; Fil.2:5-8). Pengorbanan dan pemberian Diri-Nya itu nampak dari tindakan penyelamatan dan pembebasan manusia. Cinta yang memberi diri (agape) adalah dasar hukum kehidupan Kristen.

 CINTA KUAT SEPERTI MAUT ( KID. 8:5-7)

Dalam bagian ini menceritakan tentang komitmen gadis Sulam walau dirayu oleh Salomo yang jago cinta tapi tetap mempertahankan cintanya dengan si gembala. Ungkapan cintanya dijelaskan berupa  suatu  kiasan seperti kalungnya, untuk menyatakan bahwa cintanya itu dekat sekali dengan jantung hati. Atau suatu gelang tangan, merupakan lambang dari sesuatu yang sangat dicintai. Dengan ini si gembala diminta untuk memiliki si gadis bagi diri sendiri (hati) dan secara terbuka (lengan).

Jadi, cinta kuat seperti maut, artinya cinta itu tak dapat dilawan seperti maut. Siapa dapat melawan cinta (sejati)? Kekuatannya mengalahkan segala hal. Bila cinta sejati sudah bergelora maka apa pun tak akan dapat merusaknya. Tapi cinta sejati bukan hanya tak dapat dipadamkan tapi juga tak dapat dibeli. Salomo telah berusaha dengan segenap tenaga untuk membeli cinta si gadis dengan segala kemewahan istana, tapi sia-sia belaka.

Masalah selanjutnya, sebetulnya “ada apa dengan cinta” sehingga mempunyai kekuatan seperti maut. Untuk itu akan kita mulai dengan eksistensi cinta dalam hidup manusia. 

  1. Kejadian 1:26,27. Memang adalah hak istimewa kalau manusia dijadikan menurut gambar Allah. Dan kesegambaran dengan Allah itu adalah dalam kesatuan, kesalingtergantungan yang tak terpisahkan antara laki-laki dan perempuan. Penjadian ini mengkondisikan manusia dari dalam bahwa kebahagiaannya, kepuasannya, dan tujuan hidupnya yang tertinggi adalah menyatu dan berpasangan dengan lawan jenisnya baik secara jasmani maupun rohani.
  2. Kejadian 1:26. Kesatuan laki dan perempuan  itu menyemangati manusia untuk bekerja keras atas alam ini. Betapa membosankan hidup ini, jika tak ada kekuatan cinta serta penyalurannya. Kekuatan cinta merupakan salah satu wujud kasih dan kebijaksanaan Allah atas manusia. Karena itu harus disyukuri dan dirayakan.
  3. Kejadian 1:28. Kalau hanya ditinjau dari tugas dan tanggungjawabnya, beranakcuculah dan bertambah banyak, bukan tugas yang menarik, tetapi tugas dan tanggungjawab yang menuntut perjuangan seluruh tenaga, daya dan tenaga yang berat, belum lagi kalau ditambah dengan kenakalan anak cucu dan pelbagai problema yang datang silih berganti. Tetapi aneh memang, kekuatan cinta mengkondisikan manusia untuk menempatkan perintah untuk beranak cucu dan bertambah banyak sebagai tugas keharusan dan kebanggaan yang melekat dalam dirinya. Begitu menariknya kekuatan cinta itu, ada seorang ibu yang menghayati cinta sejatinya berkata, “bahwa ketika ia menyusui anaknya, ia merasakan kenikmatan, kepuasan dan kebanggaan yang luar biasa, yang tak dapat dibahasakan”.
  4. Kejadian 2:18-25. Pemahaman tersebut di atas semakin dilengkapi dengan apa yang terdapat dalam ayat-ayat ini. Dalam 2:18, di sini Allah mencandra manusia buatanNya sendiri, bahwa adalah tak mungkin manusia (laki-laki) mengaktualisasikan kemanusiaannya ke taraf baik, tanpa pasangannya yang sepadan. Dan pasangan itu adalah perempuan yang diambil dari tulung rusuk laki-laki itu sendiri. Itu berarti sejak awal Allah merencanakan tubuh manusia dalam kapasitas haus dan lapar untuk menemukan pasangannya. Apa pun yang menyekitarinya tak pernah memuaskan, sebaliknya makin membuatnya berjuang untuk mendapatkan pasangannya.
  5. Kejadian 2:23. Artinya terhadap pasangannya ini manusia merasakan satu kesatuan saling memiliki dan dimiliki yang begitu kuat. Oleh karena itu kalau orang ketiga (selain Allah) masuk akan terjadi malapetaka karena cemburu. Sebaliknya ketika penyatuan itu terjadi dengan benar maka masing-masing akan meninggalkan orang tuanya dan menyatu dengan pasangannya sehingga keduanya menjadi satu daging (Kej.2:24).
  6. Kejadian 2:24-25. Kemudian kita mengenal istilah bersetubuh (= menjadi satu tubuh). Yaitu tindakan penyatuan tubuh antara suami istri yang didorong oleh kekuatan cinta. Tindakan bersetubuh ini memberikan kepuasan manusia yang tak ada duanya (tidak ada kenikmatan dan kebahagiaan di dunia ini yang melebihinya)? Sebagai suami istri tindakannya dijamin, bebas dan aman bahkan lebih menjadikan dirinya terhormat. Allah menyatu dengannya untuk memberkati dan merenda masa depan sejarah kehidupan manusia selanjutnya.
  7. Tetapi sebagai peringatan keras, persetubuhan akan mendatangkan malapetaka besar yang berkesinambungan kalau dilakukan di luar hubungan suami istri. Karena hubungan suami istri (termasuk di dalamnya persetubuhan) adalah pekerjaan Tritunggal. Yaitu suami istri dan Allah di dalamnya. Maka apa pun sikap yang menodainya ia mengkhianati Allah, mengkhianati pasangannya, mengkhianati masyarakatnya dan mengkhianati dirinya sendiri.
  8. Betapa bahagianya manusia, ketika ia dapat menyalurkan kekuatan cinta dalam cara yang dibenarkan oleh Allah dan oleh masyarakat di mana manusia itu berada.  Tuhan memberkati!
Silahkan share :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *